3 Makanan Terbaik untuk Penuhi Nutrisi Otak Anak

Jika Anda memiliki atau mengasuh anak, Anda mungkin ingin memastikan mereka mendapat gizi yang baik sehingga mereka dapat menjalani hidup yang paling sehat. Nutrisi yang tepat penting untuk semua aspek kesehatan, termasuk nutrisi otak anak yang diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsi otak. Pertumbuhan otak yang cepat terjadi selama beberapa tahun pertama kehidupan seorang anak. Faktanya, otak anak Anda mencapai 80% dari berat dewasanya pada saat mereka mencapai usia 2 tahun.

Otak anak Anda terus berkembang hingga masa remaja, terutama di korteks prefrontal, area otak yang dikenal sebagai “pusat kepribadian”. Ini adalah area otak yang terkait dengan perencanaan, memori atau ingatan, pengambilan keputusan, dan fungsi eksekutif lainnya. Semua nutrisi penting untuk fungsi otak yang benar. Namun, penelitian telah menunjukkan nutrisi dan makanan tertentu mendukung perkembangan otak dan bermanfaat bagi fungsi kognitif selama masa kanak-kanak dan remaja.

Artikel ini membahas 3 makanan otak untuk anak-anak dan memberi Anda tip tentang cara memasukkannya ke dalam makanan dan camilan ramah anak.

1. Telur

Telur merupakan salah satu makanan paling bergizi yang bisa Anda dan anak Anda makan. Untungnya, mereka juga menjadi favorit di antara anak-anak. Telur sarat dengan nutrisi yang sangat penting untuk perkembangan otak dan fungsi kognitif, termasuk kolin, vitamin B12, protein, dan selenium. Kolin adalah salah satu nutrisi terpenting untuk mendukung perkembangan otak. Faktanya, tinjauan tahun 2020 dari 54 studi menunjukkan bahwa menambahkan kolin ke makanan anak selama 1.000 hari pertama kehidupan dapat mendukung perkembangan otak, melindungi dari kerusakan sel saraf, dan meningkatkan fungsi kognitif.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang mengandung telur dan makanan sehat lainnya, seperti kacang-kacangan dan buah, dikaitkan dengan skor IQ yang lebih tinggi dibandingkan dengan pola makan makanan tinggi gula seperti kue dan permen. Dua telur utuh menyediakan 294 gram kolin, yang mencakup 100% kebutuhan kolin untuk anak-anak usia 1-8 tahun dan lebih dari 75% kebutuhan anak-anak dan remaja usia 9-13 tahun.

G:\ARTIKEL INDO\MEI 2021\SUSAN PROJECT\Ideoworks Mei 2021\Ideoworks Mei 2021 - NUTRICIA minggu 3 dan 4\nutrisi otak anak 2.jpg
nutrisi otak anak

2. Seafood

Makanan laut adalah sumber salah satu nutrisi otak anak yang sangat baik yang sangat penting untuk fungsi otak, termasuk lemak omega-3 , yodium, dan seng. Misalnya, tubuh membutuhkan zinc untuk produksi dan perkembangan sel saraf. Sedangkan lemak omega-3 diperlukan untuk fungsi otak yang normal. Tubuh membutuhkan yodium untuk menghasilkan hormon tiroid, yang berperan penting dalam perkembangan otak.

Banyak penelitian yang mengaitkan konsumsi makanan laut dengan fungsi kognitif yang lebih baik pada anak-anak dan remaja. Bahkan, penelitian telah menghubungkan adanya korelasi makan ikan dengan skor IQ yang lebih tinggi pada anak-anak. Terlebih lagi, kadar lemak omega-3 yang rendah dalam darah dapat berdampak negatif pada fungsi kognitif anak-anak.

3. Sayuran Berdaun Hijau

Membuat anak Anda mau makan sayuran hijau mungkin menantang. Tetapi penelitian menunjukkan sayuran bergizi ini penting sebagai nutrisi otak anak untuk kesehatan otak anak-anak. Sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, dan selada mengandung senyawa pelindung otak, termasuk folat, flavonoid, karotenoid, serta vitamin E dan K1.

Satu studi menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki asupan folat yang cukup memiliki skor kognitif yang lebih baik daripada anak-anak dengan asupan folat yang tidak memadai. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi makanan kaya karotenoid, seperti sayuran berdaun hijau, dapat meningkatkan fungsi kognitif pada anak-anak.

Karotenoid seperti lutein dan zeaxanthin terkonsentrasi di sayuran hijau. Setelah Anda makan ini, mereka menumpuk di bagian mata Anda yang disebut retina. Densitas optik pigmen makula (MPOD) adalah ukuran kuantitas pigmen tersebut di mata. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa MPOD secara positif terkait dengan fungsi kognitif pada anak-anak.