Bagi Anda yang menyukai dunia kreatif seperti desain dan animasi, sepertinya tak ada salahnya untuk mencoba menciptakan karya sendiri seperti film kartun lucu. Layaknya film kartun yang ada di amerika, ternyata Indonesia juga memiliki potensi industri animasi dan film kartun yang menjanjikan. Maka dari itu, sebelum Anda memasuki industri perfilman dan animasi, maka ada baiknya untuk memahami beberapa prinsip dasar pembuatan animasi tersebut terlebih dahulu. Lantas apa saja prinsip dasarnya? Simak penjelasannya berikut ini.
source: https://idseducation.com/wp-content/uploads/2017/03/zoootpia-box-office-record.jpg
Prinsip 1: Stretch dan squash
Saat Anda pertama kali belajar animasi, pasti akan selalu disuguhi oleh pembelajaran mengenai teknik squash and stretch ini. pada prinsipnya, teknik ini digunakan untuk menciptakan sebuah gerakan yang fleksibel sekaligusu untuk menciptakan ilusi gerak bagi sebuah karya animasi. Sebagai contoh mudahnya adalah bagaimana sebuah bola bergerak memantul naik turun dalam sebuah animasi.
Prinsp 2: Slow in and slow out
Tak jauh berbeda dengan prinsip yang pertama, maka di prinsip kedua ini para animator akan berfokus pada sebuah gerakan perlambatan ataupun percepatan sebuah objek animasi yang akan dikerjakan. Jika tidak menggunakan teknik atau prinsip ini, maka sebuah animasi akan terlihat sangat kaku dan tidak natural.
Prinsip 3: Solid Drawing
Masuk ke prinsip dan teknik selanjutnya, maka disini para animator dan para pembuat film kartun akan dituntut untuk menciptakan sebuah kesamaan perspektif objek dari berbagai sisi. Sebagai contoh, saat membuat gambaran mengenai wajah karakter, maka dari setiap sisi yang ada, wajah tersebut harus terlihat sama dan sesuai.
Prinsip 4: Staging
Kemudian, ada prinsip staging yang harus dipahami secara menyeluruh oleh seorang animator. Staging merupakan teknik pengambilan gambar, angle, hingga pose karakter animasi ataupun film kartun lucu, serta tata letak properti yang ada di dalam frame. Semuanya harus ditata rapi agar dapat lebih mudah dipahami oleh para penonton.
Prinsip 5: Straight ahead action & pose to pose
Dalam menciptakan gerakan yang natural pada animasi atau film kartun, maka terdapat dua teknik yang paling dasar untuk digunakan yaitu straight ahead action serta pose to pose. Dengan teknik ini, para animator bisa menciptakan gerakan yang berkesinambungan dan menjadi bagian dari alur keseluruhan cerita animasi tersebut.
Prinsip 6: Timing
Untuk melengkapi beberapa prinsip diatas, maka dibutuhkan prinsip yang ke-6 yaitu timing, ataupun pengaturan waktu agar menciptakan animasi ataupun film kartun yang lebih terlihat nyata. Dengan memanfaatkan timing ini, maka para animator bisa menciptakan gerakan objek yang sesuai di waktu yang tepat dengan adegan yang diinginkan.
Prinsip 7: Exaggeration
Selanjutnya ada prinsip exaggeration yang bertujuan untuk menciptakan sebuah gerakan dan ekspresi secara berlebihan atau hiperbola demi menciptakan sebuah gerakan objek agar terlihat lebih nyata. Biasanya, prinsip seperti ini akan mudah ditemui pada film kartun lucu dan animasi komedi lainnya.
Prinsip 8: Appeal
Terakhir adalah tampilan dan ciri khas dari karakter animasi yang akan dibuat. Biasanya, setiap animator akan memiliki gayanya masing-masing dan selalu berbeda dengan yang lainnya. untuk urusan komersialisasi, biasanya prinsip ini yang paling diperhatikan sehingga dapat membuat penonton lebih mudah untuk mengingatnya.
Demikianlah 8 prinsip dasar dalam membuat sebuah animasi ataupun film kartun yang biasa digunakan di seluruh dunia. Setelah membaca artikel diatas, apakah Anda tertarik untuk memulai karir menjadi seorang animator? Jika ya, maka saatnya bergabung bersama International Design School (IDS) yang secara khusus akan memberikan pelajaran lengkap mengenai dunia animasi dan desain grafis. Jika Anda tertarik, silahkan mengunjungi website www.idseducation.com sekarang juga, dan dapatkan kesempatan menjadi animator handal dunia.